Selasa, 18 Desember 2012

Respon Terhadap Masalah

Ada seorang perempuan yang merasa sangat kehilangan saat ditinggal mati suami yang sangat dicintainya. Demikian besar rasa cintanya, sehingga ia memutuskan untuk mengawetkan mayat suaminya dan meletakkannya di dalam kamar. Setiap hari, dia menangisi suaminya yang telah menemaninya bertahun-tahun. Wanita itu merasa dengan kematian suaminya, maka tidak ada lagi makna dari hi
dup yang dijalaninya.

Cerita tentang wanita itu terdengar oleh seorang pria bijak yang juga terkenal memiliki kesaktian yang tinggi. Didatanginya wanita tersebut, dan dia mengatakan bisa menghidupkan kembali suaminya. Dengan syarat dia meminta disediakan beberapa bumbu dapur yang mana hampir setiap rumah memilikinya. Namun, ada syarat lain, bumbu dapur tersebut harus diminta dari rumah yang anggota keluarganya belum pernah ada yang meninggal dunia sama sekali.

Mendengar hal itu, muncul semangat di hati sang wanita tersebut. Dia berkeliling ke semua tetangga dan berbagai penjuru tempat. Setiap rumah memiliki bumbu dapur yang diminta oleh si orang bijak, tapi setiap rumah mengaku pernah mengalami musibah ditinggal mati oleh kerabatnya. Entah itu orang tua, suami, nenek, kakek, adik, bahkan ada yang anaknya sudah meninggal.

Waktu berjalan dan tidak ada satu pun rumah yang didatanginya bisa memenuhi syarat yang dibutuhkan. Hal ini menjadikan wanita tersebut sadar, bahwa bukan hanya dirinya yang ditinggal mati oleh orang yang disayanginya. Akhirnya, dia kembali mendatangi si orang bijak dan menyatakan pasrah akan kematian suaminya. Hingga kemudian dia menguburkan mayat suaminya, dan menyadari bahwa semua orang pasti pernah mengalami masalah sebagaimana yang dihadapinya.

Pesan dari kisah di atas adalah, jangan pernah menganggap bahwa masalah yang ada pada kita merupakan masalah yang paling besar, sehingga kita mengorbankan waktu hanya untuk terus meratapi musibah tersebut. Yakinlah, bahwa semua orang di dunia ini pernah mengalami masalah, apapun bentuknya. Yang membedakan adalah bagaimana seseorang menghadapi dan menyikapi masalah yang ada pada dirinya.

GBU ALL
READ MORE - Respon Terhadap Masalah

Pagar Perlindungan Tuhan

Ayub 1:10 Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.
Ayub adalah seorang yang kaya dan sukses di masanya. Ia memiliki 7000 ekor kambing domba, 3000 ekor unta, 500 pasang lembu, 500 keledai betina. Jika kita bandingkan dengan kondisi sekarang maka harta Ayub yang berasal dari hewan-hewan itu adalah lebih kurang 30 Milyard Rupiah, belum lagi terhitung lading, rumah dan budak-budaknya. Dan Alkitab mencatat bahwa pada masa itu Ayub adalah orang terkaya di sebelah timur.
Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Ayub bisa sekaya dan sesukses itu? Jawabannya cukup sederhana. Ayub menjadi kaya karena ada pagar perlindungan dan berkat dari Tuhan. Pertama, Tuhan memagari dia dengan pagar perlindungan-Nya dan kemudian Tuhan mencurahkan berkatnya secara melimpah.
Ada orang yang banyak mendapat berkat namun tidak menjadi kaya raya. Kenapa? Itu karena berkat itu tidak dilindungi oleh pagar perlindungan Tuhan. Setiap berkat yang diterimanya hilang begitu saja. Ia seperti menyimpan uang pada pundi-pundi yang berlubang. Maka jangan heran jika ada ayat di Alkitab yang menyatakan “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.” (Amsal 11:24).
Mengapa bisa demikian? Itu karena berkat yang diterima dari Tuhan selalu lebih banyak dari harta yang di sebar dan berkat itu di lindungi oleh pagar perlindungan dari Tuhan sehingga aman dari belalang-belalang pelahap. Sementara ada yang menghemat secara luar biasa namun tetap berkekurangan karena hartanya tidak mendapat pagar perlindungan dari Tuhan. Jadi inti untuk meraih kesuksesan pada kasus ini adalah mendapat pagar perlindungan dan berkat dari Tuhan. Berkat tanpa pagar perlindungan adalah berkat yang kosong. Oleh sebab itu bagi orang Kristen janganlah hanya mengarahkan diri untuk mengejar berkat saja terlebih dari itu orang Kristen harus juga meminta pagar perlindungan dari Tuhan.
Lalu, bagaimana agar kita memperoleh pagar perlindungan dan berkat dari Tuhan?. Caranya adalah sebagai berikut:
Hidup Saleh dan takut akan Tuhan.
Ayub 1:8 Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.”
Karakter yang paling menonjol dari Ayub adalah kehidupan yang takut akan Tuhan. Hal itu membuat Ayub menjadi saleh, jujur dan menjauhi kejahatan. Kehidupan yang takut akan Tuhan terlihat jelas ketika setiap kali anak-anaknya selesai berpesta pora, Ayub mempersembahkan korban bakaran sebagai korban pendamaian kepada Tuhan sesuai dengan jumlah anak-anaknya. Ayub kuatir selama anak-anaknya berpesta pora mereka melakukan hal-hal yang menyakiti hati Tuhan. Itulah sebabnya Ayub harus menguduskan mereka dan mengadakan pendamaian dengan Allah. Hal itu dapat kita temukan dalam Ayub 1:5.
Karakter itulah yang membuat Tuhan memagari dan memberkati Ayub sehingga Ayub makin lama makin bertambah kaya. Iblis tidak bisa berbuat apa-apa selama pagar perlindungan itu masih ada.
Jadi hiduplah selalu dalam kasih Tuhan dengan tidak menyimpang dari Jalan Tuhan
READ MORE - Pagar Perlindungan Tuhan